Selasa, 02 Februari 2010

Aktualisasi Nilai Lokal Dalam Perancangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA)




Abstrak
Kasiba adalah sebidang tanah yang dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala besar dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan memenuhi persyaratan pembakuan pelayanan prasarana dan sarana lingkungan.
Sebagai upaya penyediaan permukiman massal berskala besar bagi masyarakat, terutama berpenghasilan menengah rendah, perancangan Kasiba bertujuan agar Kasiba/Lisiba dapat menjadi alat untuk pengembangan ekonomi lokal dan alat bagi perkembangan kota. Kasiba juga berperan dalam penyediaan kavling tanah matang beserta rumah dengan pola hunian yang berimbang, terencana dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam perkembangannya, desain kawasan skala besar dalam bentuk Kawasan Siap Bangun, menjadi trend dan solusi bagi penyediaan rumah secara massal dan pembangunan yang bertahap memampukan Pemerintah Daerah untuk mengontrol perkembangan kasiba di daerahnya,
Sejalan dengan trend pengembangan Kasiba di berbagai daerah, menimbulkan kesadaran baru untuk menciptakan kawasan skala besar untuk kehidupan dan penghidupan masyarakat sesuai nilai-nilai lokal yang berkembang di daerah tersebut. Aktualisasi nilai-nilai lokal tersebut, diharapkan akan membuat masyarakat tetap memiliki ikatan dengan daerahnya dan keselarasan dengan lingkungan alamnya.
Paparan ini akan melihat beberapa kasus menyangkut aktualisasi nilai lokal pada perancangan Kasiba di beberapa daerah di Indonesia.
Kata kunci : kasiba, perancangan kasiba, aktualisasi nilai lokal

Visi dan misi bagi penyelenggaraan perumahan dan permukiman disusun dan ditetapkan berdasarkan kondisi lingkungan strategis yang berkaitan dengan tantangan, isu dan permasalahan yang ada. Analisis terhadap kondisi lingkungan strategis dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman dilakukan melalui penelusuran kondisi dan permasalahan perumahan dan permukiman tersebut secara komprehensif. Visi yang ditetapkan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman, adalah agar Setiap orang (KK) Indonesia mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau pada lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam upaya terbentuknya masyarakat yang berjatidiri, produktif dan mandiri. Berjatidiri merupakan manifestasi dari aktualisasi nilai lokal masyarakat pendukungnya, dimana pada pengembangan perumahan, eksistensi manusia sebagai pribadi harus tetap terwadahi.

Rencana Rinci Tata Ruang Kasiba Kabupaten Kapuas Hulu
Kapuas Hulu terletak di bagian timur kota Pontianak ibukota provinsi Kalimantan Barat. Terletak pada Koordinat 0,5 LU – 1,4 LS dan 111,4 BB – 114.1 BT memiliki Luas wilayah sebesar 29.842 Km2 atau 20,33 % dari luas wilayah Kalimantan Barat (146.807 Km2). Terdiri dari 23 kecamatan, dengan 2 kelompok besar etnis yaitu Dayak dan Melayu. Penetapan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi.
Kasiba Kapuas Hulu ditetapkan berada di Kecamatan Kedamin, dengan Profil umum kota kedamin sebagai berikut: Berada pada elevasi 44,2-62,7 m dpl dengan kemiringan relatif homogen antara 0 - 8%. Curah hujan 4111,5 mm dengan 271 Hari hujan dalam setahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober-Nopember Suhu Udara berkisar antara 22,5°C-29°C. Kedamin Hilir bagian utara dan Desa Sungai Uluk merupakan area rawan banjir Tanah Kota Kedamin umumnya berupa tanah aluvial, tanah gambut, dan tanah podsolik merah kuning.
Potensi dan permasalahan yang muncul dalam perancangan Kasiba di Kota Kedamin, Kapuas Hulu antara lain: Potensi:
• Penetapan Lokasi oleh Bupati.
• Pemilikan lahan pemkab 22 Ha.
• Tingkat kedekatan kepada Fasos/Fasum eksisting.
• Sudah dimulai dengan Pembangunan
• Permintaan Rumah untuk PNS/Polri dan Relokasi Perumahan PNS yang terlanda banjir.
• Jalan akses pendek ke Jalan Kolektor primer
Permasalahan
• Belum tersedia jalan akses (termasuk perencanaan)
• Untuk Aksesibilitas Kawasan perlu pembebasan lahan(dari Utara ca. 100 m, dari Barat ca.300 m)
• Lahan Pemkot yang tersedia hanya 22 Ha, estimasi kebutuhan 50 Ha.
• Lahan tergenang air (traped) pada waktu hujan
Konsep perancangan bangunan pada kasiba kedamin, Kabulaten Kapuas Hulu adalah desain hunian dirancang sebagai rumah kopel yaitu dalam satu kavling terdapat 2 bangunan. Hal tersebut dirancang atas dasar adaptasi dari kebudayaan/kebiasaan setempat yaitu pola hidup kebersamaan dan tipologi rumah adat betang .
Rumah betang di artikan sebagai rumah panjang. Dimana,terdapat Teras memanjang disertai kolom. Maka implementasi dalam konsep perancangan hunian adalah :
- rumah jenis kopel
- tipologi bentuk bangunan cenderung melebar.
- disain rumah tidak bertingkat dengan ketinggian +4.50m.
- elevasi lantai +20 - +30 cm dari elevasi jalan Untuk antisipasi genangan.
- konsep penataan dataran kavling disesuaikan dengan keadaan sekitar.

Tidak ada komentar: