Jumat, 26 Januari 2018



 
MAKNA DAN FILOSOFI RAGAM HIAS PADA RUMAH TRADISIONAL MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN TANAH DATAR*)


L. Edhi Prasetya 1, Swambodo M. Adi2
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila
Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640

ABSTRAK
  
 Minangkabau sebagai perwujudan arsitektur vernakukular tradisional dalam bentuk bangunan rumah adat Minangkabau atau yang biasa disebut dengan Rumah Gadang. Rumah atau bangunan tradisional, tidak bisa dilihat hanya pada bangunan semata, karena dalam bangunan tradisional, terdapat tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun temurun, terdapat relief hidup, dari sejarah dan tradisi yang mewakili “ideology” dari masyarakat pendukungnya. Rumah gadang, sebagai warisan budaya masyarakat minangkabau, juga mewarisi tradisi masyarakatnya, tercermin dalam komponen bangunannya, salah satu komponen yang penting dalam arsitektur rumah gadang yaitu ukiran yang memiliki ragam hias yang unik dan rumit. Ragam hias arsitektur minang tidak hanya ukiran tetapi pada komponen-komponen rumah gadang lainnya, seperti atap, badan dan kaki rumah gadang. Observasi makna ragam hias tradisional rumah gadang, dilakukan di Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, yang mewakili orisinalitas Nagari Pariangan sebagai luhak asal etnis minangkabau. Observasi dilengkapi dengan interview dan studi pustaka sebagai pelengkap, dilakukan pada obyek Rumah Gadang Dato Maharaja Depang dan Rumah Gadang Ibu Elevian. Penelitian pada obyek dua rumah gadang, memperoleh hasil, terdapat 13 (tiga belas) macam ragam hias pada rumah gadang milik Dato Maharaja Depang dan ada 5 jenis ragam hias pada kediaman Ibu Elevian. Jumlah dan ragam hias yang terdapat pada rumah gadang secara tidak langsung menunjukkan hirarkhi dalam masyarakat Nagari Pariangan, menguatkan status Dato Maharaja Depang sebagai pemuka adat nagari Pariangan. 

Kata kunci: ragam hias, makna dan filosofis



 *) Dipresentasikan dalam Seminar Nasional “KEARIFAN LOKAL DALAM KEBERAGAMAN UNTUK PEMBANGUNAN INDONESIA” Universitas Sumatera Utara 25 Januari 2018